BUAH HATIKU 28
BUAH HATIKU 28 (Tien Kumalasari) Surti tertegun. Tapi kemudian kakinya gemetar. Bibirnya bergetar, tubuhnya bergetar. Ingin berteriak tapi tak mampu mengeluarkan suara. “Surti, aku minta ma’af.. aku minta ma’af ya..” laki-laki itu berkata. Surti tak mau menatapnya. Sekilas dia sudah tahu siapa dia, dan rasa jijik mnggumpal di kerongkongannya. Ingin ia muntah, ingin ia meludahi wajah laki-laki jahanam itu. Tapi Surti tetap tak bisa berkata-kata, wajahnya pucat, air mata mengambang dipelupuknya. Laki-laki itu tiba-tiba ingin turun dari motornya, tapi dilihatnya sebuah sepeda motor menuju kearahnya. Ia segera menstarter motornya dan kabur dengan secepat kilat. Tikno turun dari sepeda motor, bingung apa yang terjadi. Dilihatnya Surti limbung, berpegang pada jeruji pagar. Tikno yang ingin mengejar laki-laki itu mengurungkan niatnya. Ia menghampiri isterinya yang kemudian terkulai pingsan. *** Pak Mul yang tak kalah bingung hanya mondar mandir didalam kamar, dimana Surt