Posts

Showing posts from June, 2020

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 06

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  06 (Tien Kumalasari)   Bagas memungut ponsel ayahnya nyang terjatuh. Untung tidak pecah lalu ambyar berkeping-keping.. "Bapak.. bagaimana sih.." katanya sambil memberikan  ponsel itu kepada ayahnya. "Ah..iya..nggak tau bapak, tiba-tiba meloncat begitu saja. Rusakkah?  Nggak apa-apa kan?" Sementara itu pak Suryo terus berteriak-teriak karena pak Darmono tidak menjawab. "Hallo.. Hallo.. Darmono.. kamu masih disitu ..?" "Hallo mas, waduh.. ponselku terjatuh mas, ma'af.." "Waduuh.. untung nggak rusak.. " "Iya, terkejut mendengar ucapan mas tadi. Bercanda kan?" "Bercanda bagaimana? Biar aku suka bercanda, tapi untuk urusan pekerjaan mana bisa aku bercanda.. Ini serius dan sangat serius." "Tapi kenapa mas? Bagas baru sebulan bekerja.. dan dia sedang belajar pastinya." "Kristin bosan melakukannya." "Tapi jangan begitu mas, aku takut Bagas mengecewakan." "Tida

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 05

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  05 (Tien Kumalasari)   Basuki masih tegak dengan menahan gemuruh dadanya, melihat Bagas menggenggam tangan Mery.  Apa yang terjadi dengan hatinya, Basuki sendiri tak menyadarinya. Sementara itu Bagas yang lebih dulu melihat kearah pintu terkejut melihat Basuki berdiri disana, tak bergerak. Bagas mengira Basuki sedang mencari apakah dirinya sudah datang atau belum. Serta merta Bagas melepaskan tangan Mery. Mery pucat pasi. Itu kan Basuki, tempat dimana mega bertaut dan menyembunyikan cintanya. Mery tak tau apa yang akan terjadi nanti. Terakhir ia melihat Basuki ketika polisi menggelandangnya kedalam mobil, dan Basuki menatapnya penuh kebencian. Sakit melihat tatapan itu. "Mas ! Sini.. aku juga baru datang," sapa Bagas. Tanpa sadar bahwa Mery sudah lebih dulu berdiri dan melangkah kedalam dengan hati gundah. Basuki menatap punggung Mery dengan perasaan mengharu biru. Disadarinya Mery masih secantik dulu, tapi penampilannya sungguh berbeda. Bukan gadis

Cintaku ada diantara mega 04

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  04 (Tien Kumalasari)   Bagas terkejut, melihat pak Suryo mendekat ke arah mejanya. Bagas segera berdiri dan menyalami. "Kok kebetulan kamu juga ada disini Gas?" "Iya pak, lebih suka disini, masakan Jawa semua, dan enak." "Silahkan pak," kata Mery kemudian beranjak kebelakang, Bagas ingin menghentikan Mery tapi sungkan sama pak Suryo yang kemudian sudah duduk didepannya bersama Kristin. "Kamu makan apa itu Gas?" "Saya timlo pak, tapi ada yang lainnya, itu daftar menunya ada diatas," kata Bagas sambil menunjuk kearah tulisan besar-besar berisi daftar menu dan harganya. "Haa.. ada macam-macam.. tapi aku ingin nasi timlo saja. Kamu apa Kris?" "Makanan murah begitu, apa enak ya?" kata Kristin sambil memoncongkan bibirnya. "Jangan melihat harganya, rasakan dulu.. kamu sukanya kok begitu, belum belum sudah menilai." Bagas memanggil pelayan. "Mas, aku nasi timlo sama minumnya jeruk p

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 03

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  03 (Tien Kumalasari)   "Iya kan, kamu Basuki ? Basuki anaknya mas Cokro? Lupa sama aku? Darmono, temannya ayah kamu." "Oh.. iya om, saya ingat. Om adik kelasnya bapak ketika SMP, ketemu waktu ada reuni, waktu itu saya masih muda.." Darmono tertawa. "Sekarangpun kamu belum berubah, masih muda dan tetep ganteng. " "Terimakasih om." "Oh ya, kenalkan, ini anak om, Bagas namanya." Bagas menyalami Basuki. Tangan dengan otot kekar itu menggenggamnya erat. "Bagas.." "Basuki" "Kamu sekarang tingal di Solo? Bukannya kamu dulu ada didaerah Salatiga? Ah ya.. ayahmu punya banyak perkebunan. Ada yang didaerah Ungaran juga kan?" "Iya om, tapi sekarang saya sering tinggal di Solo." "Ah, kalau begitu bisa sering kerumah dong." "Bapak mau cabuk rambak? Atau ketan juruh pake bubuk dhele ?" Bagas memotong pembicaraan itu. "Ya, aku cabuk rambak, minta karaknya yang g

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 02

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  02 (Tien Kumalasari)   "Wah.. pesan mendadak begini kalau jadi keterusan bisa repot aku.." gumam Mery. "Nggak apa-apa mbak, kan cuma tamu sepuluh.. aku bantu, masak dirumah saja, bukankah  untuk makan siang?" "Iya sih.. tapi harus diingatkan nih orang, kali ini sepuluh.. lain kali limapuluh, apa nggak repot.. Eh tunggu, nih kirim alamat..  ooh.. alamat kantor.. diminta jam duabelas.. timlo dan kelengkapannya dilengkapi lauk pauk, plus buah dan.. oh.. ada makanan lain dari catering lain juga rupanya...  Yaah, buahnya minta mas Timan saja.. " "Baru datang jeruk sama semangka mbak.. seger itu.." "Hm... ini pemaksaan, tapi ya sudah.. aku sudah bilang sanggup." "Iya mbak, besok aku yang masak deh.. " "Tiwi bagaimana ?" "Tiwi sudah besar, nggak nakal kok.. asalkan dia kenyang, dikasih mainan.. beres." "Aku akan belanja pagi-pagi. Biarpun pesen hanya sepuluh porsi, tapi ini langgana

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 01

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  01 (Tien Kumalasari)   Mery sibuk di warungnya, warung yang dirintisnya sejak lima tahun lalu, dan selalu ramai pembeli. WARUNG TIMLO MBAK MERY,  terkenal karena citarasanya yang berbeda dan bikin ketagihan, kata para langganan. Mery sudah bisa beli mobil sendiri, biarpun bekas tapi masih bagus, tapi dia masih menumpang dirumah Timan, suami Sri, sahabatnya. Ia menyewa sebuah tempat didekat pasar untuk membuka warungnya. Mery sedang melongok keluar setelah mengawasi pegawainya yang sedang menata pesanan, ketika tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki yang sudah selesai makan, lalu berdiri dan melangkah keluar. Mery tak sempat melihat wajahnya karena sejak datang dia duduk menghadap kejalan. Ia hanya menatap pungungnya yang tampak tegap, dan mengingatkannya akan seseorang. Seseorang, yang pernah dicintainya, yang kemudian dilupakannya karena perilakunya yang membuatnya kecewa. "Pasti bukan dia, mana mau orang berduit makan diwarung seperti ini," gumamn

LESTARI PUNYA MIMPI 30

LESTARI PUNYA MIMPI  30 (Tien Kumalasari)   Seseorang turun dari mobil. Mendekati yang punya rumah sambil kepalanya melongok-longok kedalam. "Anda mencari siapa?" "Eh..anu.. saya mencari seseorang.. lari dari saya.. apa dia datang kemari?" "Siapa ya?" "Seorang gadis, hati-hati, dia itu pembohong, jangan sampai sampeyan terkecoh. Ini kan rumah pertama setelah dia kabur.. jadi... saya kira dia kemari." "Oh, tidak ada gadis pembohong masuk kemari." "Tadi seperti ada perempuan didalam sana.. berjalan kearah belakang." "Tidak ada.. itu isteri saya..." "Tapi bajunya kok..." "Tidak ada yang bapak cari, jadi mohon tinggalkan rumah saya, mobil anda menghalangi isteri saya mengentas kerupuk-kerupuk itu." Pakde melongok lagi kedalam, seperti tidak percaya pada keterangan si empunya rumah, lalu membalikkan tubuhnya, masuk kedalam mobil dan menyuruh Triman memundurkan mobilnya untuk keluar dari halaman. "