Posts

Showing posts from July, 2020

BUAH HATIKU 01

BUAH HATIKU  01 (Tien Kumalasari) Seperti langit tertutup mendung ketika dokter memvonisnya sebagai wanita mandul. Seruni menatap langit-langit kamar dari atas ranjangnya, dimana bersama suaminya meronce rangkaian harap akan segera didapatkannya keturunan. Semuanya tampak kelabu. Impian menjadi isteri yang sempurna sirna sudah. Menunggu suaminya pulang dengan tubuh lemas dan tanpa daya, Seruni masih terkulai diatas ranjang. Ketika pintu kamar terbuka, lalu wajah ganteng yang sangat dicintainya itu muncul, hati Seruni semakin terasa seperti tersayat-sayat. "Seruni.. sayang.. ada apa ini? Kamu sakit?" tanya Indra sambil mendekati isterinya, lalu memegang keningnya. "Tidak panas... ada apa Runi?" Seruni tidak menjawab, tapi bangkit lalu memeluk suaminya dengan erat. Air matanya tak terbendung, membasahi baju Indra yang kebingungan. "Ada apa Seruni ? Jangan membuatku bingung." "Mas Indra.. aku sudah ke dokter.. aku tidak akan bisa melahirkan anak kamu mas

SEPENGGAL KISAH XVIII

SEPENGGAL KISAH  18 (Tien Kumalasari) Ketika dalam perjalanan pulang itu perasaan hati Asri sudah lebih baik. Mungkin terhibur oleh kesibukannya mempelajari banyak hal yang belum pernah dikenalnya selama ini. Asri juga beruntung pak Prasojo memberinya pekerjaan disa'at ia membutuhkannya. Pasti bukan karena dia pintar karena dia baru saja lulus SMA dan belum berpengalaman bekerja apapun juga . Pak Prajojo hanya kasihan padanya. Atau mungkin Bowo yang meminta pada ayahnya agar dia boleh bekerja pada perusahaannya. Ia juga boleh dijemput dan diantar pulang dalam bekerja. Oleh atasannya pula. Sebenarnya Asri merasa sungkan. Tapi Bowo memaksanya.  Ah entahlah. Asri baru saja berhasil melepaskan sedikit beban yang memenuhi perasaannya. Tentu hanya sedikit karena beban itu adalah rasa cintanya pada Damar. Biarpun bibirnya mengatakan tidak tapi bukan begitu dengan hatinya. "Apa kau menyukai pekerjaanmu?" Pertanyaan Bowo ini mengejutkannya. "Oh.. ya pak?"gugup Asri menja

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 11

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA   11 (Tien Kumalasari)   Bagas terpaksa berhenti, manahan gemuruh didadanya. Melihat kenyataan ketika mereka berduaan, pastilah bukan sekedar karena ada pesanan dari Basuki kepada Mery.  Ketika turun dari mobil, lalu Basuki menggandeng lengan Mery, sangat menusuk perasaan Bagas. Ia lebih baik menghindar, dan suatu sa'at akan bertanya langsung kepada Mery tentang hubungan mereka. Tapi panggilan itu membuat langkahnya terhenti. "Bagaas," Mery mengulangnya. Bagas menoleh dan kembali menatap pemandangan yang membuat hatinya semakin bergelora. Bagai ombak dilautan menghempas padas ditepi laut. Terburai memercikkan semburan air yang memenuhi dadanya. Tapi semburan itu terasa panas, menghentak. Basuki dan Mery melangkah mendekati. "Sudah mau pulang Gas?" "Iya, tadi siang belum sempat makan, lapar, lalu sebelum pulang mampir kemari," katanya berbohong. "Bagas, ayo masuk dulu, kita bisa omong-omong tentang banyak hal," ajak B

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 10

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  10 (Tien Kumalasari)  Mery geleng-geleng kepala. Pasti anak muda itu mencari-carinya diwarung dan tidak ketemu, lalu  berkali-kali menghubunginya. Ia tidak mendengarkan pangilan itu karena ponselnya di silent. Mery kemudian membalasnya dengan menuliskan pesan singkat saja. "Ma'af Bagas, aku sedang sibuk." Tapi Bagas membalasnya segera,  "Aku lagi diwarung, masih lamakah kembalinya?" "Masih lama, jangan ditunggu ya." Lalu Mery menelpon Mini, dan mengatakan pesan yang belum sempat dikatakannya sebelum berangkat. Basuki sudah membukakan pintu mobil untuk Mery. "Tuan puteri silahkan masuk," kata Basuki sambil sebelah tangannya diacungkan seperti layaknya orang mempersilahkan tamunya. Mery mencubit lengan Basuki dengan gemas. Mata mereka kembali bertaut. Benar-benar seperti sepasang anak muda yang sedang dimabuk cinta. Basuki menutupkan mobilnya, lalu masuk kepintu disampingnya, duduk dengan manis dibelakang kemudi. Mens

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 09

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  09 (Tien Kumalasari)   Bagas menatap ayahnya tak berkedip. Ada kesungguhan diwajah ayahnya, yang seakan mencengkeram jiwanya. Sangatlah sedih apabila orang tua tak menyetujui pilihannya. "Camkan baik-baik. Kamu tidak serasi berdampingan dengan gadis itu Bagas. Kamu muda dan tampan. Dia cantik sih, tapi sudah terlalu tua untuk kamu. Bapak sudah tau, pasti umurnya sudah diatas tigapuluh tahun, atau mungkin hampir empatpuluhan tahun." "Bapak, apa salahnya kalau dia lebih tua dari Bagas?" "Bukan salah, kalau penempatan itu kamu anggap benar." "Apa maksud bapak?" "Kalau menurut kamu benar.. ya tidak salah. Tapi menurut bapak.. itu tidak benar. Atau kurang benar. " "Dimana kurang benarnya, bapak?" "Dipandang dari keserasian saja.. "  "Bukankah dalam berumah tangga yang diperlukan adalah hati?" "Dalam cinta... ya, dalam berumah tangga belum tentu. Mengapa kamu tertarik sama dia?&quo

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 08

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  08 (Tien Kumalasari)   Bagas terpaku ditempatnya. Berusaha sekuat tenaga menahan gelora jantungnya yang menghentak-hentak. Berusaha mengendapkan didih darahnya yang meluap sampai ke ubun-ubun. Ditatapnya terus dua sejoli itu sejak keluar dari rumah makan itu, sampai kemudian masuk kedalam mobil yang diparkirnya agak jauh didepannya. "Kapan mas Basuki kenal sama mbak Mery? Tampaknya sudah begitu dekat, dan tampak sangat mesra?" bisik batin Bagas dengan wajah merah padam.  Api cemburu membakar jiwanya. "mBak Mery... siapa dia?" bisiknya pelan. "Bagaaas.." Lagi-lagi suara itu mengejutkannya. Kristin keluar dari pintu butik itu, lalu menarik Bagas masuk kedalam. "Tanganmu berkeringat?" tanya Kristin ketika memegang telapak tangan Bagas. "Udara sangat panas," jawab Bagas sekenanya.  "Didalam adem, ber AC, kenapa kamu keluar?" "Sudah selesai?" "Belum.. ayo lihat pilihanku, bagus nggak? Nanti

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 07

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  07 (Tien Kumalasari)   Pak Darmono menatap sahabatnya tak berkedip. Apakah seorang yang kaya raya menganggap semua hal bisa begitu mudah didapatkan? Bahkan ketika menentukan pilihan untuk pewaris 'kerajaan' dan menentukan siapa yang pantas jadi menantunya? Tidak, semuanya tidak mudah diterima bagi Darmono. "Mengapa menatapku seperti itu Darmono? Ada yang aneh?" "Semuanya menurutku aneh mas." "Aneh ?" "Mas Suryo membuat sesuatu menjadi seperti mudah." "Mengapa tidak?" "Karena mas Suryo selalu mendapatkan apa yang menjadi keinginan mas. Baiklah, benda, kekayaan, bisa dengan mudah mas dapatkan, tapi memilih pewaris perusahaan dan menantu, tidak bisa mas dapatkan begitu mudah, tidak seperti membalikkan telapak tangan." "Jadi kamu menolaknya?" "Bukan menolak mas, aku hanya minta agar mas memikirkannya masak-masak sebelum menentukan pilihan." "Anakmu seorang yang baik, ia a